Beberapa hari yang lalu tepatnya empat hari ke belakang muka Camat Kutawaringin tak lagi berseri selama setengah hari menjelang sore mukanya masam dan banyak mengkerut tandanya mikir yang cukup serius, knapa tidak seharusnya menjelang sabtu merupakan hari bagi keluarga toh disibukan dengan beberapa telpun koordinasi yang mempertanyakan bagaimana penanggulangan kesehatan bagi warga miskin di Kecamatan Kutawaringin ,terkait dengan adanya email yang melaporkan bahwa penanggulangan kesehatanbagi keluarga miskin di salah satu desa dalam wilayah kecamatan kutawaringin tidak berjalan dengan baik yang di sending ke beberapa instansi terkait hingga Menteri Kesehatan.
Secara spontan dengan adanya pemberitaan email tersebut Camat Kutawaringin Hanphone maupun Telpun kantornya sangat banyak berdering dan cukup capek menjawabnya dikarenakan keterbatasan informasi yang ada pada saat itu apalagi telpun yang masuk dari level departemen, Gubernur, Bupati dan Dinkes setempat. Sore itu juga seketika dilakukan rapat koordinasi terbatas untuk melacak kebenaran informasi tersebut beserta jajaran Kecamatan dan unsur Muspika di Kecamatan Kutawaringin, dan di peroleh titik terang bahwa laporan melalui email tersebut datang dari Peserta KKN UPI Bandung yang berada di Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.
Setelah dilakukan peninjauan lapangan beserta unsur terkait di kecamatan ternyata pemberitaan email tersebut tidak benar karena informasi yang disampaikan merupakan informasi sepihak yang datanya tidak bisa di pertanggungjawabkan. artinya bahwa data penyakit leukimia yang diderita oleh salah seorang warga desa tersebut bukanlah merupakan kejadian Luar Biasa dan si penderitapun sudah terdata di Puskesmas setempat dan terdata juga sebagai peserta ASKESKIN, dan beberapa program pemberdayaan lainnya yang bersangkutan tetap mendapat bagian yang sama seperti perolehan Beras Raskin, pelayanan kesehatan serta tidak pernah terjadi diskriminatif dari Kepala Desa yang bersangkutan.
Setelah lebih jauh dilakukan penelitian di lapangan mengenai sumber informasi tersebut, ternyata bernuansakan politik sebagai dampak dari persaingan pencalonan Kepala Desa di Desa Buninagara di tahun sebelumnya, dengan adanya KKN UPI di desa tersebut serasa memiliki angin segar bagi lawan politiknya Kades Buninagara, lalu di sampaikan kepada mahasiswa yang masih polos untuk menelan informasi tersebut sehingga dengan cukup emosional mahasiswa peserta KKN UPI langsung ,enuliskannya kejadian dimaksud melalui email ke berbagai instansi terkait di tingkat pusat dan provinsi.
Dari kejadian tersebut Camat Kutawaringin jelas kecewa, kok persoalan di tingkat desa laporannya ke slawe nagara..? ( Ke beberapa instansi dari daerah hingga pusat ) padahal pada saat penerimaan mereka sudah di tekankan apabila terjadi permasalahan di wilayah agar di koordinasikan terlebih dahulu dengan Camat dan Instansi / SKPD terkait yang ada di Kabupaten Bandung. Mahasiswa KKN di harapkan dapat membantu penyelesaian masalah bukan hanya membuka masalah kepada publik yg sangat luas tanpa adanya saran atau solusi dari para peserta KKN itu sendiri..? Hal ini juga jelas koordinator POSDAYA di Desa Buninagara Lalai dalam mendampingi anak didiknya atau mungkin juga peserta KKN itu sendiri yang terlampau semangat dengan temuan seperti ini..?
Untuk menuntaskan persoalan yang terjadi wajar kalo semua SKPD dan Muspika Kecamatan Kutawaringin termasuk di dalamnya KESBANG POL DAN LINMAS Kabupaten Bandung meminta ralat pemberitaan email di maksud dan memberikan sanksi ? sanksi yang diterima mereka ya terserah Kantor KESBANG POL DAN LINMAS Kabupaten Bandung selaku pemberi ijin KKN tersebut.
Secara spontan dengan adanya pemberitaan email tersebut Camat Kutawaringin Hanphone maupun Telpun kantornya sangat banyak berdering dan cukup capek menjawabnya dikarenakan keterbatasan informasi yang ada pada saat itu apalagi telpun yang masuk dari level departemen, Gubernur, Bupati dan Dinkes setempat. Sore itu juga seketika dilakukan rapat koordinasi terbatas untuk melacak kebenaran informasi tersebut beserta jajaran Kecamatan dan unsur Muspika di Kecamatan Kutawaringin, dan di peroleh titik terang bahwa laporan melalui email tersebut datang dari Peserta KKN UPI Bandung yang berada di Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.
Setelah dilakukan peninjauan lapangan beserta unsur terkait di kecamatan ternyata pemberitaan email tersebut tidak benar karena informasi yang disampaikan merupakan informasi sepihak yang datanya tidak bisa di pertanggungjawabkan. artinya bahwa data penyakit leukimia yang diderita oleh salah seorang warga desa tersebut bukanlah merupakan kejadian Luar Biasa dan si penderitapun sudah terdata di Puskesmas setempat dan terdata juga sebagai peserta ASKESKIN, dan beberapa program pemberdayaan lainnya yang bersangkutan tetap mendapat bagian yang sama seperti perolehan Beras Raskin, pelayanan kesehatan serta tidak pernah terjadi diskriminatif dari Kepala Desa yang bersangkutan.
Setelah lebih jauh dilakukan penelitian di lapangan mengenai sumber informasi tersebut, ternyata bernuansakan politik sebagai dampak dari persaingan pencalonan Kepala Desa di Desa Buninagara di tahun sebelumnya, dengan adanya KKN UPI di desa tersebut serasa memiliki angin segar bagi lawan politiknya Kades Buninagara, lalu di sampaikan kepada mahasiswa yang masih polos untuk menelan informasi tersebut sehingga dengan cukup emosional mahasiswa peserta KKN UPI langsung ,enuliskannya kejadian dimaksud melalui email ke berbagai instansi terkait di tingkat pusat dan provinsi.
Dari kejadian tersebut Camat Kutawaringin jelas kecewa, kok persoalan di tingkat desa laporannya ke slawe nagara..? ( Ke beberapa instansi dari daerah hingga pusat ) padahal pada saat penerimaan mereka sudah di tekankan apabila terjadi permasalahan di wilayah agar di koordinasikan terlebih dahulu dengan Camat dan Instansi / SKPD terkait yang ada di Kabupaten Bandung. Mahasiswa KKN di harapkan dapat membantu penyelesaian masalah bukan hanya membuka masalah kepada publik yg sangat luas tanpa adanya saran atau solusi dari para peserta KKN itu sendiri..? Hal ini juga jelas koordinator POSDAYA di Desa Buninagara Lalai dalam mendampingi anak didiknya atau mungkin juga peserta KKN itu sendiri yang terlampau semangat dengan temuan seperti ini..?
Untuk menuntaskan persoalan yang terjadi wajar kalo semua SKPD dan Muspika Kecamatan Kutawaringin termasuk di dalamnya KESBANG POL DAN LINMAS Kabupaten Bandung meminta ralat pemberitaan email di maksud dan memberikan sanksi ? sanksi yang diterima mereka ya terserah Kantor KESBANG POL DAN LINMAS Kabupaten Bandung selaku pemberi ijin KKN tersebut.
Semoga hal ini dapat menjadi pembelajaran buat kita semua