Saluran Air Meluap, 24 Rumah Terendam

SOREANG, (PR).

Sedikitnya 24 rumah di Kampung Citere, Desa Sukamanah, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung, terendam banjir setinggi sekitar 50 cm, Kamis (22/10). Empat rumah di antaranya yang terletak di RW 7 dan RW 16, dindingnya ambruk di beberapa bagian.

Peristiwa itu terjadi akibat hujan lebat mengguyur wilayah Kec. Pangalengan sejak sekitar pukul 13.00 WIB. Hujan tersebut baru berhenti sekitar pukul 16.30 WIB. "Hujan lebat itu membuat selokan jebol, dan airnya meluber merendam rumah-rumah di bawahnya," ucap Kepala Desa Sukamanah Dadung Kurniawan, ketika dihubungi, kemarin.

Menurut keterangan Dadung, sejak terjadi gempa bumi pada awal September lalu, banyak puing sisa reruntuhan bangunan yang menutupi saluran air.

"Selokan banyak yang dangkal dan mampat sehingga air hujan meluap dan merendam rumah. Padahal sekarang ini masih belum musim hujan, apalagi nanti ketika curah hujan sudah tinggi," ucapnya.

Banjir lumpur

Awal pekan lalu, di Desa Sukamanah sempat terjadi banjir lumpur. Banjir tersebut menggenangi puluhan rumah warga RW 12. "Kondisi seperti ini yang menjadi kekhawatiran kami. Rumah permanen saja bisa ambruk akibat banjir, apalagi tenda-tenda pengungsian warga korban gempa di RW 2 dan RW 19," katanya.

Hingga saat ini, masih ada sekitar 1.400 KK yang tinggal di tenda-tenda pengungsian di Desa Sukamanah. Lokasi tenda pengungsian tersebut berada di lahan dekat PTPN VII Malabar. "Tanah lokasi pengungsian itu rawan longsor. Oleh karena itu, belakang ini semakin banyak warga kami yang menanyakan tentang rencana rekonstruksi," ucap Dadung.

Untuk lebih memastikan rencana bantuan stimulan kepada para korban gempa tersebut, sejumlah kepala desa dan camat rencananya akan mendatangi DPRD Kab. Bandung, Senin (26/10).

"Kami ingin mempertanyakan nasib korban gempa supaya bisa lebih jelas, tidak seperti sekarang," katanya. (A-175)***