SOREANG, (PR).-
Warga Kab. Bandung, terutama di sebelas kecamatan, diimbau agar lebih waspada terhadap ancaman bahaya longsor. Di musim hujan, longsor bisa terjadi kapan saja, apalagi dalam seminggu ini, longsor sudah terjadi di Kec. Nagreg dan Cicalengka.
"Setiap musim hujan datang, warga perlu mewaspadai bahaya banjir maupun longsor," kata Kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Pemkab Bandung, Sutarno Yono, di sela-sela silaturahmi Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kab. Bandung di Gedung Dewi Sartika, Senin (12/10).
Menurut Yono, longsor yang terjadi seminggu lalu di Kec. Cicalengka dan Nagreg tidak menimbulkan jatuhnya korban jiwa. "Namun, longsor di Cicalengka membuat seorang warga dirawat di rumah sakit," katanya.
Sebelas kecamatan rawan longsor tersebut adalah Cicalengka, Nagreg, Pangalengan, Kertasari, Cimenyan, Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali, Soreang, Kutawaringin, dan Cilengkrang. "Namun, bukan berarti warga kecamatan lain tidak perlu waspada karena Kab. Bandung merupakan daerah perbukitan yang setiap saat dapat terjadi longsor, khususnya di musim hujan," katanya.
Apalagi kondisi lingkungan semakin buruk dengan banyaknya perambahan hutan dan luasnya areal pertanian sayur mayur di lereng perbukitan. "Pembangunan rumah-rumah penduduk pun sudah merambah ke lereng-lereng bukit sehingga rawan terkena bencana," katanya.
Mengenai kesiapsiagaan petugas, Yono mengatakan, setiap desa memiliki sedikitnya 20 anggota linmas atau hansip. "Anggota linmas yang berasal dari masyarakat setempat merupakan garda terdepan karena mereka lebih tahu kondisi desanya," katanya. (A-71) ***
Comments :
0 komentar to “Sebelas Kecamatan Rawan Tanah Longsor”
Posting Komentar