SOREANG, (PR).-
Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Distanbunhut) Kab. Bandung akan mengembangkan varietas padi unggul Inpari dan Mekongga di empat belas kecamatan di Kab. Bandung mulai musim tanam (MT) 2010. Hal itu dilakukan untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan produksi beras sebanyak 5 persen per tahun.
Penggunaan benih padi varietas Inpari dan Mekongga sebagai standar baru beras kelas medium, merupakan pengganti varietas Ciherang dan Hibrida yang produktivitasnya sudah sulit ditingkatkan.
"Selain lebih baru, kedua varietas padi ini dipilih karena berpotensi meningkatkan produksi sebanyak 10 persen hingga lima belas persen," ucap Kepala Bidang Pertanian dan Produksi Pangan Distanbunhut Kab. Bandung Ina Dewi Kania, ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/11).
Kedua varietas padi tersebut akan disebarkan untuk ditanam para petani di empat belas kecamatan di Kab. Bandung. Kecamatan itu di antaranya Banjaran, Katapang, Cicalengka, Rancabali, Cikancung, dan Majalaya.
Pemilihan kedua varietas itu, menurut Ina, juga dilakukan untuk memperbaiki kualitas benih yang sudah ada. "Dilihat dari ketinggian tempat dan derajat keasaman tanah, tampaknya kedua varietas ini sangat cocok untuk ditanam para petani di Kab. Bandung," katanya.
Menurut Ina, kedua varietas padi itu cocok ditanam pada lahan dengan ketinggian berkisar antara 600-700 meter di atas permukaan laut. Sementara itu, untuk keasaman tanah, bisa diatur berdasarkan kualitas dan kuantitas pemupukan, serta air.
"Sebenarnya, mulai tahun ini sudah ada penangkaran benih sebagai tahap uji coba, di Kec. Banjaran dan Solokanjeruk," kata Ina. Sedangkan pada musim tanam 2010, kedua jenis padi unggul itu diproyeksikan ditanam pada areal seluas 15.000 hektare.
Tingkatkan produksi
Jenis padi Inpari-1 sebelumnya sudah dikembangkan oleh Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat sejak awal 2009. Penggunaannya ditingkatkan pada musim tanam padi di musim hujan, terutama di kawasan pantai utara (pantura) Jabar yang hingga saat ini para petaninya masih fanatik menanam padi varietas Ciherang.
Menurut Ina, varietas padi Inpari-1 relatif baru, yaitu baru dipakai secara luas sekitar tahun 2007-2008. Oleh karena itu, hasil panen padi varietas Inpari masih memiliki potensi untuk ditingkatkan hingga mencapai sembilan ton gabah kering giling (GKG) per hektare.
Hasil panen padi Inpari tersebut jauh di atas varietas Ciherang. Saat ini, hasil panen padi varietas Ciherang yang sudah melewati titik optimal, bahkan sudah menurun kembali produktivitasnya, kini rata-rata 5,9 ton GKG per hektare . Selain itu, sudah sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
Comments :
0 komentar to “2 Varietas Baru Mulai MT 2010”
Posting Komentar