Kutawaringin Kawasan Olahraga Terpadu


Headline

Jl. Raya Soreang-Cipatik KM. 5,8
Email: kutawaringin@gmail.com
Phone/Fax: +62 22 85873789

Kutawaringin

03 November 2009

Kotoran Sapi pun Bisa Menyalakan Lampu


JANGAN pandang sebelah mata, apalagi merasa jijik terhadap sampah atau kotoran sapi. Para peternak di Kampung Citiis, Desa Pinggirsari, Kec. Arjasari, Kab. Bandung, sudah merasakan manfaat kotoran sapi sebagai sumber mata pencaharian tambahan bagi keluarganya.

Dengan berbagai manfaat itu, seharusnya para peternak tidak membuang kotoran sapi ke aliran sungai yang nantinya bermuara ke Sungai Citarum. Sebagian peternak, seperti di Kec. Kertasari maupun Pangalengan, masih membuang kotoran sapi ke sungai sehingga membuat aliran sungai cepat dangkal.

"Kotoran sapi yang tercecer di kandang dibersihkan dan dialirkan ke tempat penampungan untuk dijadikan biogas. Pada tahap awal, biarkan saja kotoran itu selama dua minggu sehingga menghasilkan gas," kata Ketua Kelompok Mekar Sari, Desa Pinggirsari, Ahid, di rumahnya, Sabtu (31/10) lalu.

Dari tempat penampungan itu, kata Ahid, kotoran sapi mengeluarkan gas. Gas itu lalu disalurkan ke dapur untuk keperluan memasak sehingga para peternak tidak perlu membeli gas elpiji. "Mutu gasnya sama saja. Tidak berbau kotoran sapi," katanya.

Selain untuk keperluan memasak, Ahid juga mencoba memanfaatkan biogas untuk membangkitkan energi listrik. "Kami mulai mengolah kotoran sapi menjadi biogas dan sekarang mencoba memanfaatkan biogas tersebut untuk listrik. Untuk pengadaan genset dan instalasi listriknya, kami mendapat bantuan dari PLN," ujarnya.

Menurut Ahid, uji coba listrik dari bahan bakar biogas sudah berlangsung selama sekitar sebulan dan berjalan lancar. "Uji coba itu dilakukan di rumah saya. Namun, sekarang sudah ada dua puluh peternak yang berminat menjadikan biogas untuk listrik," katanya.

Pada dasarnya proses biogas untuk memasak dan sumber listrik hampir sama. "Kotoran sapi dikumpulkan dalam kolam dan didiamkan selama dua minggu agar keluar biogas. Namun, untuk keperluan listrik, biogas itu kemudian ditampung dalam tabung atau kantung plastik besar sebelum disalurkan ke genset. "Ukuran tabungnya tergantung produksi biogas dan kebutuhan listrik," katanya.

Genset yang dipakai Ahid bisa menghasilkan daya listrik sampai 1.500 watt sehingga cukup untuk menyalakan seluruh lampu rumah, dana alat-alat elektronika seperti pesawat TV. "Karena rumah saya sudah dialiri listrik dari PLN, kami memasang alat di dekat KWH meter. Alat itu untuk mengalihkan pasokan listrik sehingga kalau biogas habis otomatis pindah ke listrik PLN," katanya.

Namun berdasarkan pengalaman Ahid selama sebulan menggunakan genset, belum pernah listriknya padam akibat kehabisan biogas. "Saya sudah mencoba menghidupkan semua lampu, termasuk pesawat TV selama empat jam berturut-turut, ternyata persediaan biogas di tabung plastik masih ada," katanya. (Sarnapi/"PR")***

Comments :

0 komentar to “Kotoran Sapi pun Bisa Menyalakan Lampu”

Posting Komentar

Pengikut

Sponsor

 

Copyright © 2009 by Kecamatan Kutawaringin Powered By Blogger Design by ET