SOREANG, (PR).-Projek pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Citarum di Desa Pameuntasan, Kec. Kutawaringin, Kab. Bandung, gagal dirampungkan tahun ini. Sebelumnya, pembangun jembatan itu ditargetkan selesai dan sudah bisa digunakan pada akhir tahun 2009.
Biaya pembangunan jembatan tersebut akan kembali dianggarkan dalam APBD Kab. Bandung 2010. "Karena tidak bisa diselesaikan tahun ini, pembangunannya akan kembali diajukan pada tahun anggaran 2010. Jumlah dananya tetap, sekitar Rp 8 miliar," ucap Kepala Dinas PU Bina Marga Kab. Bandung Sofyan Sulaeman, di ruang kerjanya, Rabu (12/2).
Pembangunan jembatan itu sempat terbengkalai pada 2008 lalu karena ulah pemborong. Pembangunan dilanjutkan pada Agustus 2009. "Kami belum bisa memastikan berapa persen pembangunan fisik jembatan yang sudah rampung. Masih akan kami evaluasi," ujarnya.
Namun, secara umum, hingga saat ini projek sudah sampai pada tahap pembangunan abutmen (fondasi di dua tepi sungai), serta pembangunan akses transisi dari jalan ke jembatan (oprit). Menurut dia, pembangunan jembatan tidak bisa dilakukan tepat waktu, antara lain karena kendala cuaca dan musibah yang terjadi beberapa waktu lalu.
Seperti diberitakan "PR" (edisi Sabtu, 24/10), seorang pekerja projek pembangunan Jembatan Pameuntasan meninggal dunia akibat tertimpa besi beton saat bekerja di lokasi penggalian di Kampung Sukalilah, RT 001 RW 06 Desa Pameuntasan, Kec. Kutawaringin, Jumat (23/10). "Kondisi angin yang sangat kencang waktu itu, diketahui sebagai penyebab musibah tersebut terjadi," ujar Sofyan.
Selain itu, banjir yang sempat beberapa kali melanda lokasi dan akses jalan di sekitar lokasi projek, juga telah menghambat pembangunan jembatan. Padahal jembatan itu direncanakan bisa digunakan pada akhir Desember 2009.
Bila jembatan selesai dibangun, masyarakat yang selama ini melewati Jln. Manglid, Perum Taman Kopo Indah (TKI), dan Cigondewah, bila hendak bepergian ke arah Kota Bandung dan sebaliknya, akan memiliki jalan alternatif baru untuk menghindari kemacetan di sekitar Jln. Kopo Sayati.
Tol Soroja
Pembangunan jembatan Pameuntasan juga direncanakan sebagai interchange Margaasih. Nantinya jembatan itu berfungsi sebagai jalan penghubung pintu tol Soreang-Pasirkoja (Soroja). Meski begitu, keterlambatan pembangunan jembatan, menurut Sofyan, tidak akan mengubah jadwal pelaksanaan projek pembangunan tol Soroja.
"Projek pembangunan tol Soroja seharusnya sudah bisa dilakukan pada 2012. Itu pun kalau pembebasan tanahnya sudah bisa diselesaikan," katanya.
Saat ini, pelaksanaan projek pembangunan tol Soroja sudah sampai pada tahap pendataan tegakan dan tanah milik warga. Sofyan mengatakan, kepastian mengenai pembebasan lahan sebaiknya diselesaikan sebelum 15 Desember 2009, agar pencairan dana bisa dilakukan tahun ini.
"Saat ini tim dari BPN masih di lapangan. Mudah-mudahan, Senin atau Selasa minggu depan, sudah bisa didapatkan hasilnya," ucap Sofyan. (A-175)***
Comments :
0 komentar to “Jembatan tak Kunjung Selesai Pembangunan Jembatan Pameuntasan Dilanjutkan Tahun Depan”
Posting Komentar