SOREANG, (PR).-
Puluhan rumah rusak, empat rumah di antaranya rusak berat diterjang air akibat tanggul Sungai Cisunggalah di Kampung Muara, Desa Bojong, Kec. Majalaya, Kab. Bandung, jebol sepanjang sekitar dua puluh meter, Minggu (3/1) malam. Warga berharap agar pemerintah segera memperbaiki tanggul yang rusak tersebut.
"Peristiwa kemarin merupakan yang kedua kali. Sebelumnya, tanggul itu jebol pada tahun 2008 dan air Sungai Cisunggalah pun merendam puluhan rumah," kata Ketua RW 09 Kampung Muara, Desa Bojong, Kec. Majalaya, Undang Hidayat, ketika ditemui di lokasi tanggul jebol, Senin (4/1).
Tanggul jebol sepanjang sekitar dua puluh meter kemarin telah mengakibatkan 4 rumah rusak berat dan 20 rumah lainnya rusak ringan. Air bercampur lumpur yang merendam permukiman warga mencapai kedalaman lebih dari satu meter.
Selain rumah, sawah milik 19 penduduk RT 1 RW 14, RT 4 RW 1, dan RT 2 RW 14 ikut terendam. Total kerugian yang terjadi akibat jebolnya tanggul tersebut sekitar Rp 300 juta.
Tanggul Sungai Cisunggalah, salah satu anak Sungai Citarum dibangun sepanjang 3 km dari Bendungan Cisunggalah menyusuri Jln. Puja Desa Bojong hingga ke Desa Padamukti Kec. Majalaya. Sebagian masih berupa tanggul dari tanah dan tumpukan karung berisi pasir. "Kami hanya mampu sedikit-sedikit membuat kirmir pada bagian yang dianggap paling rawan banjir," kata Undang.
Panjang kirmir yang sudah dibangun, kata Undang, sekitar 125 meter. Untuk menutupi bekas kirmir yang jebol, warga Desa Bojong melakukan kerja bakti untuk membuat tanggul darurat.
"Ketika meluap, air yang diukur dari dasar sungai bisa mencapai 3 meter dan merendam tanggul sehingga lama-lama tidak kuat lagi menahan air dan jebol," ujar Undang. Biaya yang diperlukan untuk mememperbaiki tanggul yang jebol, kata Undang, sekitar Rp 25 juta.
Sebelum dibangun tanggul, menurut Undang, Desa Bojong sering dilanda banjir besar. "Setelah ada tanggul dan kirmir, banjirnya paling tinggi hanya 30 cm, itu pun hanya di jalan," ucapnya.
Salah seorang warga setempat, Enjang (52), berharap agar tanggul yang melingkari aliran Sungai Cisunggalah dan melewati permukiman seluruhnya ditembok. "Soalnya kalau hanya tanggul dari tanah, bila air sungai meninggi, airnya kadang-kadang suka merembes hingga ke jalan, akhirnya ya banjir juga," kata Enjang.
Bantuan karung
Pelaksana Lapangan Bidang Pengairan Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan, dan Energi (SDAPE) Kab. Bandung Dede Deliana mengatakan, untuk sementara pihaknya akan memberi bantuan berupa karung-karung untuk membangun tanggul darurat. "Kami khawatir, kalau hujan deras, air bisa meluap lagi dan merendam perumahan warga," ucapnya.
Sebelumnya, tanggul di Desa Bojong jebol, Minggu (4/1) sekitar pukul 17.30 WIB karena tidak mampu menahan air sungai yang meluap akibat hujan deras yang turun beberapa jam sebelumnya. "Karena volume yang meningkat, tanggul tidak kuat menahan tekanan air," ucap Dede. Selain itu juga terjadi penyumbatan aliran sungai akibat endapan lumpur dan sampah. (A-175)***
Comments :
0 komentar to “Tanggul Cisunggalah Jebol”
Posting Komentar