Warga Jalin Kerja Sama Hijaukan Lahan Kritis

SOREANG, (PR).-
Kabupaten Bandung masih memiliki lahan kritis yang harus dihijaukan sekitar 6.814 ha. Salah satu kecamatan yang memiliki lahan kritis cukup luas adalah Kec. Cangkuang. Untuk itu, pihak kecamatan berusaha menggandeng perusahaan swasta maupun BUMN untuk menghijaukan lahan kritis tersebut.

Camat Cangkuang, Drs. Uka Suska Puji Utama mengatakan, luas hutan rakyat yang masuk kategori kritis atau ditelantarkan pemiliknya di Kec. Cangkuang seluas 1.350 ha. "Lahan kritis itu tersebar di Desa Nagrak, Bandasari, Jatisari, dan Desa Pananjung," katanya, Sabtu (2/1).

Diberitakan "PR" (Selasa, 29/12), lahan kritis seluas 17.802,16 ha di wilayah Kab. Bandung berhasil direhabilitasi melalui gerakan penanaman pohon berbagai jenis. Namun, Kab. Bandung masih memiliki lahan kritis yang harus dihijaukan sekitar 6.814 ha yang sebagian akan dihijaukan pada tahun 2010.

"Kalau kita perhatikan, daerah perbukitan di sekitar Kec. Cangkuang, beberapa lokasi terlihat tidak hijau malah sudah tidak ada tanamannya. Kami akan berusaha menggandeng pihak ketiga untuk menghijaukannya. Alhamdulillah, Selasa (29/12) lalu dilakukan kerja sama antara pemilik tanah dengan salah satu perusahaan," katanya.

Kerja sama BUMN

Perusahaan tersebut dibentuk lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyalurkan kepedulian sosialnya, di antaranya PT Perkebunan Negara VIII, PT Pupuk Kujang, Sang Hyang Sri, dan Perhutani. "Luas lahan kritis yang dihijaukan hasil kerja sama BUMN dengan para pemilik lahan sekitar 50 ha. Yakni, di Desa Bandasari sekitar 34 ha dan Desa Jatisari 15 ha," ucapnya.

Para pemilik lahan berkewajiban memelihara pohon keras jenis jati ambon selama 10 tahun yang hasilnya dikelola dengan pola bagi hasil. "Pihak BUMN menyediakan bibit pohon dan sarana perawatan seperti pupuk. Kami berharap kerja sama seperti ini akan terus berlanjut di hutan-hutan rakyat yang masih kritis di Kec. Cangkuang," katanya.

Uka berharap agar Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) terkait di Pemkab Bandung memberikan program penghijauan maupun bantuan bibit kopi. "Bisa saja areal hutan rakyat yang belum digarap dijadikan kebun kopi seperti di Pangalengan, sehingga Cangkuang juga menjadi sentra kopi Kab. Bandung," katanya. (A-71)***