Kutawaringin Kawasan Olahraga Terpadu


Headline

Jl. Raya Soreang-Cipatik KM. 5,8
Email: kutawaringin@gmail.com
Phone/Fax: +62 22 85873789

Kutawaringin

20 Februari 2010

Bencana Tahun ini yang Terburuk

CISARUA,(GM)-
Bencana alam yang terjadi tahun ini di Kab. Bandung Barat (KBB), merupakan yang terburuk dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Hanya dalam satu minggu terakhir, bencana alam telah merenggut nyawa tiga warga Kab. Bandung Barat.

Demikian disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Bandung Barat, Ernawan Natasaputra ketika meninjau lokasi longsor di Desa Tugumukti, Kec. Cisarua, Jumat (19/2). Menurut Ernawan, sejak Kab. Bandung Barat didirikan tiga tahun lalu, baru tahun ini jatuh korban jiwa.

Ernawan menyebutkan, longsor di Kp. Ciranji, RT 04/RW 05, Desa Sirnagalih, Kec. Cipongkor, Jumat (12/2), menewaskan Dono (18). Pria yang sehari-hari sebagai buruh tani ini, tewas setelah terkubur hidup-hidup.

Hanya berselang dua hari, Minggu (14/2), longsor di Lembang menewaskan Asep (40), warga Kp. Sukamaju, RT 01/ RW 07, Desa Kayu Ambon. Asep tertimpa longsoran dapuran bambu ketika sedang memancing di kolam milik anggota DPRD Kab. Bandung, H. Inen Sutisna.

Kejadian terakhir merenggut nyawa Wahyo (46) warga Kp. Babakan Leles, RT 02/RW 09 Desa Pakuhaji, Kec. Ngamprah, Jumat (19/2). Wahyo tewas tertimpa tebing setinggi 50 meter di Kp. Pari, RT 01/RW 11, Desa Pakuhaji, Kec. Ngamprah. "Hampir tiap musim hujan, bencana alam selalu terjadi di wilayah Kab. Bandung Barat. Tapi selama ini hanya menimbulkan kerugian harta dan benda, tak sampai jatuh korban jiwa apalagi sampai tiga orang. Bencana alam tahun ini memang yang terburuk sepanjang berdirinya Kab. Bandung Barat," kata Ernawan.

Menurutnya, parahnya kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana, tidak bisa dilepaskan dari tingginya curah hujan dan kondisi alam yang rusak. Ketika menelusuri Jln. Tugumukti-Pasirlangu yang tertimbun longsor, Ernawan menyatakan keprihatinannya atas berubah fungsinya lahan di Cisarua.

"Coba saja lihat tebing-tebing di sepanjang Jln. Tugumukti-Pasirlangu, tidak lagi ditumbuhi tanaman keras. Kondisinya sangat memprihatinkan, di mana dataran miring dijadikan areal pertanian sayuran. Longsor sewaktu-waktu bisa terjadi manakala hujan deras turun," kata Ernawan.

Di Kec. Cisarua saja, sepanjang Kamis (18/2) telah terjadi bencana alam banjir di Kp. Barukai, RT 03/RW 12, Desa Jambudipa yang menggenangi 66 rumah. Di Kp. Nyalindung, Desa Tugumukti, longsor menghantam 25 rumah. Di Kp. Pasircalung, Desa Cipada terjadi bencana alam tanah longsor yang sempat menyeret pasangan suami istri Ondi dan Sari. Beruntung keduanya berhasil diselamatkan.

Belum dihitung secara pasti berapa besar kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam di Kab. Bandung Barat dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini. Namun diperkirakan total kerugian sudah mencapai hampir Rp 1 miliar. "Belum ada hitungan secara pasti total kerugian materi, namun ditaksir mencapai Rp 1 miliar," ujarnya.

Kekurangan alat

Ernawan mengakui, Pemkab Bandung Barat masih kekurangan alat berat yang bisa digunakan untuk membantu proses evakuasi bencana alam. Saat ini, alat berat yang dimiliki baru 1 unit ekskavator.

"Manakala bencana terjadi di beberapa titik, tentunya ekskavator yang ada tidak bisa memenuhi kebutuhan. Sambil menunggu tambahan alat berat, langkah yang bisa kami ambil dengan meminjam ke Pemprov Jabar atau pinjam ke swasta," paparnya.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kab. Bandung Barat, Megahary Pudjiharto menambahkan, mengantisipasi terjadinya bencana alam Pemkab Bandung Barat memiliki persediaan beras beras sekitar 12 ton. Selain beras, juga disiapkan mi instan, selimut, terpal, dan tikar. "Bantuan sembako dan sandang masih bisa ditanggulangi dari anggaran yang ada di Dinsosnakertrans belum perlu memakai anggaran dana tak terduga," paparnya. (B.104)**

Comments :

0 komentar to “Bencana Tahun ini yang Terburuk”

Posting Komentar

Pengikut

Sponsor

 

Copyright © 2009 by Kecamatan Kutawaringin Powered By Blogger Design by ET