SOREANG,(GM)-
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Bandung menggratiskan biaya masyarakat korban banjir yang berobat ke puskesmas. Untuk korban yang dirujuk ke rumah sakit pemerintah, Dinkes sudah berkoordinasi dengan pihak RS untuk menggratiskan biaya pengobatannya.
"Kasihan masyarakat, sudah terkena bencana harus masuk rumah sakit lagi," ujar Kadinkes Kab. Bandung. dr. Ahmad Kustijadi, Jumat (19/2).
Bagi korban banjir yang berobat ke puskesmas maupun puskesmas keliling, semua bianyanya digratiskan. "Kalau ada yang ditagih bayar, silakan laporkan ke saya," tegasnya.
Untuk pelayani korban banjir, Ahmad pun telah menginstruksikan seluruh puskesmas di Kab. Bandung untuk mem-back-up puskesmas yang berada di wilayah banjir. Selain mengoptimalkan tenaga kesehatan di Kab. Bandung, Dinkes Kab Bandung juga meminta bantuan kepada Dinkes Kota Bandung, Cimahi, dan Dinkes Kab. Bandung Barat.
Terkait dengan persediaan obat-obatan, Ahmad mengatakan, sampai saat ini masih mencukupi. Kalaupun persediaannya menipis, Dinkes Kab. Bandung akan mengajukan penambahan ke Pemprov Jabar maupun Depkes Pusat.
Selain menyiapkan obat-obatan, lanjut Ahmad, pihaknya juga menyediakan lisol dan kaporit. Keduanya untuk mencegah penyebaran penyakit pascabanjir.
Penggantian benih
Masih terkait dengan musibah banjir yang terjadi di Kab. Bandung, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kab. Bandung akan mengganti benih padi kepada masyarakat yang padinya mati terendam banjir. Distanbunhut sudah mengajukan benih pengganti kepaa Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.
Kepala Distanbunhut Kab. Bandung, Tisna Umaran kepada "GM", Jumat (19/2) menuturkan, lahan persawahan yang tergenang banjir mencapai 300 ha. Sedangkan luas kumulatif selama 2010 mencapai 1.126 Ha.
"Kami terus memantau sawah-sawah yang digenangi banjir. Hingga saat ini, dari 1.126 ha lahan pertanian yang terendam banjir di tahun 2010, hanya 200 ha yang gagal panen. "Di beberapa wilayah, sawah yang tergenang banjir tidak secara terus-menerus. Karenanya tidak semua sawah gagal panen," katanya.
Menurut Tisna, persawahan yang terendam banjir berada di Kec. Bojongsoang, Rancaekek, Baleendah, dan Kec. Cileunyi. Kondisi paling parah di Kec. Cileunyi.
Tisna mengungkapkan, sawah gagal panen akibat terendam banjir hanya mendapat penggantian benih padi.
Pada kesempatan itu, Tisna mengatakan, selain memantau sawah yang terendam banjir, pihaknya juga memantau perkebunan dan hutan. "Kita terus berkoordinasi denagan Perhutani atau instansi lainnya untuk memantau kemungkinan adanya longsor" ujarnya.
Selain berkoordinasi tentang kemungkinan longsor, lanjut Tisna, pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan Perhutani, Pemprov Jabar, dan instansi lainnya untuk membahas pembenahan di hulu Sungai Citarum. (B.97)**
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Bandung menggratiskan biaya masyarakat korban banjir yang berobat ke puskesmas. Untuk korban yang dirujuk ke rumah sakit pemerintah, Dinkes sudah berkoordinasi dengan pihak RS untuk menggratiskan biaya pengobatannya.
"Kasihan masyarakat, sudah terkena bencana harus masuk rumah sakit lagi," ujar Kadinkes Kab. Bandung. dr. Ahmad Kustijadi, Jumat (19/2).
Bagi korban banjir yang berobat ke puskesmas maupun puskesmas keliling, semua bianyanya digratiskan. "Kalau ada yang ditagih bayar, silakan laporkan ke saya," tegasnya.
Untuk pelayani korban banjir, Ahmad pun telah menginstruksikan seluruh puskesmas di Kab. Bandung untuk mem-back-up puskesmas yang berada di wilayah banjir. Selain mengoptimalkan tenaga kesehatan di Kab. Bandung, Dinkes Kab Bandung juga meminta bantuan kepada Dinkes Kota Bandung, Cimahi, dan Dinkes Kab. Bandung Barat.
Terkait dengan persediaan obat-obatan, Ahmad mengatakan, sampai saat ini masih mencukupi. Kalaupun persediaannya menipis, Dinkes Kab. Bandung akan mengajukan penambahan ke Pemprov Jabar maupun Depkes Pusat.
Selain menyiapkan obat-obatan, lanjut Ahmad, pihaknya juga menyediakan lisol dan kaporit. Keduanya untuk mencegah penyebaran penyakit pascabanjir.
Penggantian benih
Masih terkait dengan musibah banjir yang terjadi di Kab. Bandung, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kab. Bandung akan mengganti benih padi kepada masyarakat yang padinya mati terendam banjir. Distanbunhut sudah mengajukan benih pengganti kepaa Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.
Kepala Distanbunhut Kab. Bandung, Tisna Umaran kepada "GM", Jumat (19/2) menuturkan, lahan persawahan yang tergenang banjir mencapai 300 ha. Sedangkan luas kumulatif selama 2010 mencapai 1.126 Ha.
"Kami terus memantau sawah-sawah yang digenangi banjir. Hingga saat ini, dari 1.126 ha lahan pertanian yang terendam banjir di tahun 2010, hanya 200 ha yang gagal panen. "Di beberapa wilayah, sawah yang tergenang banjir tidak secara terus-menerus. Karenanya tidak semua sawah gagal panen," katanya.
Menurut Tisna, persawahan yang terendam banjir berada di Kec. Bojongsoang, Rancaekek, Baleendah, dan Kec. Cileunyi. Kondisi paling parah di Kec. Cileunyi.
Tisna mengungkapkan, sawah gagal panen akibat terendam banjir hanya mendapat penggantian benih padi.
Pada kesempatan itu, Tisna mengatakan, selain memantau sawah yang terendam banjir, pihaknya juga memantau perkebunan dan hutan. "Kita terus berkoordinasi denagan Perhutani atau instansi lainnya untuk memantau kemungkinan adanya longsor" ujarnya.
Selain berkoordinasi tentang kemungkinan longsor, lanjut Tisna, pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan Perhutani, Pemprov Jabar, dan instansi lainnya untuk membahas pembenahan di hulu Sungai Citarum. (B.97)**
Comments :
0 komentar to “Dinkes Kab. Bandung Gratiskan Biaya Berobat Korban Banjir”
Posting Komentar